Makalah Volley Ball dan Lempar Lembing
Artikel menarik lainnya:
Sedot disini.......... |
Lebih Banyak lagi :
MakalahHidrolisis Garam
MakalahPerluasan kekuasaan Kolonial
Makalah Sejarah
Makalah Inflasi
MakalahMajas
MAKALAH
VOLLEY
BALL DAN LEMPAR LEMBING
(Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Penjaskes)
Disusun Oleh:
MADRASAH
ALIYAH NEGERI SUKAMANAH
SUKARAPIH
SUKARAME
TASIKMALAYA
2015
-2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur ke
hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Selama proses penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan kali ini penyusun membawakan tema
“VOLLEY BALL DAN LEMPAR LEMBING” semoga dengan penyusunan
makalah dapat memberikan lebih banyak pengetahuan khususnya tentang bola
voly dan lempar lembing.
Penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan
kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat kami harapkan sehingga
menjadi lebih baik untuk nanti ke depannya.
Sukamanah, April 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
1.2
TUJUAN................................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH LEMPAR LEMBING ......................................................................... 2
1.3
PENGERTIAN LEMPAR LEMBING ................................................................. 2
1.4
PERSYARATAN SUATU LEMPARAN YANG SYAH.................................... 4
1.5
TEKNIK-TEKNIK DALAM LEMPAR LEMBING............................................ 6
BAB
IV VOLLY BALL
3.1
PENGERTIAN....................................................................................................... 7
3.2
PERATURAN PERMAINAN .............................................................................. 7
3.3
TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLI.................................................. 10
3.4
TEKNIK DASAR SMASH.................................................................................... 11
3.5
TEKNIK DASAR MEMBLOK (MEMBENDUNG)............................................ 12
3.6
KOMBINASI TEKNIK DASAR (TEKNIK TERPADU).................................... 13
3.7
POSISI PEMAIN .................................................................................................. 13
BAB
V PENUTUP
4.1
SIMPULAN .......................................................................................................... 15
4.2
SARAN ................................................................................................................. 15
DAFTAR
PUSTAKA
1.1 LATAR BELAKANG
Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang
menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu
sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya, lempar lembing lebih
identik dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana olahraga
atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki pada
zaman tersebut. Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika
umat manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa
nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap
dengan membangun perkampungan atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi. Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti melempar lembing tak lagi digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu olahraga yang dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh makanan (berburu) berubah menjadi upaya pemenuhan akan hiburan dan prestasi. Walaupun belum ditemukan catatan sejarah yang otentik mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar cakram.
1.2 TUJUAN
1.
Mengetahui sejarah lempar lembing dan volley
ball
2.
Mengetahui pengertian lempar lembing dan volley
ball
3.
Mengetahui persyaratan yang syah pada olah raga
lempar lembing dan volley ball
4.
Mengetahui teknik bermain lempar lembing dan
volley ball
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.2 SEJARAH LEMPAR LEMBING
Lempar
lembing adalah olahraga yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar.
Media olaharaga ini adalah lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan
kecil. Walaupun belum ditemukan catatan sejarah otentik mengenai olahraga
lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini telah berkembang sejak
zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk olahraga populer. Tak
kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti lari, lompat, dan lempar
cakram.
Beberapa pakar menyebutkan, lempar lembing
diidentikkan dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia. Sebagaimana
olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum laki-laki
pada zaman tersebut.
Aktivitas
lempar lembing baru berkembang menjadi suatu olahraga ketika manusia memasuki
masa bercocok tanam dan beternak, meninggalkan masa nomaden yang lebih kental
dengan aktivitas berburunya. Manusia mulai menetap dengan membangun perkampungan
atau perkotaan.
Olahraga lempar lembing juga tercatat dilakukan
di beberapa peradaban klasik lainnya. Seperti peradaban Cina dan Mesir (Egypt)
Klasik. Namun, tidak sepopuler seperti di Yunani, karena olahraga yang paling
diminati di Mesir adalah renang dan memancing.
Dengan
dasar ini kemudian disimpulkan, bahwa olahraga lempar lembing berasal dari
peradaban Yunani klasik, berakar pada aktivitas berburu leluhur manusia pada
zaman purba.
2.2
PENGERTIAN LEMPAR LEMBING
Lembing adalah
olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk kompetisi diperebutkan di
berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan melemparkan dari peluru. Lembing
adalah salah satu peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu
termasuk dalam perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya
diatur oleh lintasan dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir
Internasional (IAAF). Javelin kompetisi paling dikenal melalui pemaparan
yang diberikan olahraga pada Olimpiade, di mana lembing adalah kejadian terpisah
diperebutkan oleh laki-laki dan perempuan. Javelin juga merupakan bagian dari
dua tahunan Atletik Dunia kejuaraan atletik dan berbagai daerah bertemu.
Javelin kompetisi adalah bagian dari National Collegiate Athletic Association
(NCAA) tahunan kejuaraan trek dan lapangan. Ini juga merupakan salah satu
peristiwa yang meliputi baik dasalomba dan heptathlon.
Beruang
lembing sejumlah kesamaan teknis ke lapangan olahraga tradisional lainnya yang
mengharuskan atlet untuk melempar peluru sejauh mungkin. Yang menembak,
melempar palu, dan cakram semua memerlukan atlet untuk mempertimbangkan
berbagai faktor fisik, termasuk efek angin, sudut di mana objek dilepaskan,
ketinggian di mana objek dilepaskan, dan kecepatan objek pada rilis. Ini adalah
pertimbangan aerodinamis spesifik lembing itu sendiri yang memisahkan olahraga
ini dari peristiwa melempar lain.
Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri
dari tiga bagian yang berbeda-kepala, dibangun dari logam ringan; batang, yang
terbuat dari serat karbon atau komposit lain bahan sintetis dan cengkeraman,
porsi lembing di mana objek dipegang oleh pelempar sebelum pengiriman. Berbeda
dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh seorang atlet
untuk menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis cakram, lembing
aturan melarang spin atau memutar dari tubuh pelempar sebelum pelepasan lembing
(bagian belakang pesaing mungkin tidak menghadapi garis melemparkan setiap saat
sebelum pelepasan lembing).
1.
Cara Memegang
Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan
pada telapak tangan dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju arah
badan. Kemudian jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian
belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang
dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang
membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang
lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini,
jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali
pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada
telapak tangan, dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju kea rah
badan. Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali
bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang
dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan
ketiga jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu
dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari
telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada
saat melempar (Syarifuddin, 1992).
Cara
Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari
telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
2.
Peraturan lomba lempar lembing
a.
Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata
lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing.
b.
Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan
untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk
putrid : 600 gram.
c.
Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
d.
Lemparan sah bila lembing menancap atau
menggores ke tanah
e.
Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar
menyentuh tanah di depan lengkung lemparan
3.
Cara membawa lembing
Cara mengambil awalan pada lempar lembing
sangat erat kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga
diketahui oleh para atlet lempar lembing.
a.
Membawa lembing diatas pundak : Lembing
dipegang di atas pundak di samping kepala dengan mata lembing serong ke atas,
siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para
pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan
melempar.
b.
Membawa lembing Di bawah
c.
Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan
kanan lurus ke bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju
serong ke bawah hamper dekat dengan tanah.
d.
Membawa lembing di depan dada
e.
Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan
ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
2.3
PERSYARATAN SUATU LEMPARAN YANG SYAH
Diantaranya :
a.
Lembing harus di pegang pada bagian
pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari
lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox
tidaklah di izinkan untuk dipakai.
b.
Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing
tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
c.
Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak
boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
d.
Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh
dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan
(garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah
didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
e.
Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai
lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar
tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
f.
Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari
awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri
meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis
perpanjangan.
g.
Peralatan lembing
a.
Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian :
(1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan.
b.
Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung
depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing.
c.
Tali pegangan (melilit pada badan lembing)
berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing
dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa
sabuk atau benjolan.
d.
Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m
dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
h.
Jalur Lari Awala
a.
Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih
dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis
paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m.
b.
Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max
1 : 1.000.
i.
Garis Lengkung Lemparan
Lemparan harus
dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan
jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih
selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah.
Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku
atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat
putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.
2.4
TEKNIK-TEKNIK DALAM LEMPAR LEMBING
Olah raga
lempar lembing merupakan cabang olahraga atletik, dimana atlet dari melemparkan
lembing atau tombak pada lapangan dengan ukuran yang telah ditentukan. Lembing
yang digunakan dalam olahraga ini terbuat dari logam metal dan pada ujungnya
terdapat mata lembing yang bentuknya runcing. Lembing terdiri dari tiga bagian,
yaitu mata lembing yang berbentuk runcing, badan lembing, dan tali pegangan
pada lembing. Pada olahraga lempar lembing, panjang dan berat lembing yang
digunakan berbeda, untuk putra panjangnya 2,6 sampai 2,7 meter dengan berat 800
gram. Sedangkan untuk putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan
beratnya 600 gram. Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang
harus diperhatikan, di antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara
membawa lembing, gaya melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
2.
Cara Memegang Lembing
Untuk
memegang lembing ada terdapat aturan dan ketentuan khusus yang perlu
diperhatikan. Ada dua macam cara dalam memegang lembing, yaitu:
a.
Cara Finlandia: antara kedua jari tengah dan ibu
jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk
diletakkan sewajarnya.
b.
Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan
ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing.
3.
Cara Membawa Lembing
Dalam
membawa lembing, ada tiga cara yang bisa digunakan, yaitu:
a.
Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing
dipegang hingga sejajar dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke
depan agak serong ke arah bawah.
b.
Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing
dipegang hingga sejajar dengan telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan
dengan serong ke atas.
c.
Lembing dibawa oleh tangan kanan yang
diletakkan di belakang badan dengan mata lembing diarahkan ke depan serong
atas.
BAB III
VOLLY BALL
3.1
PENGERTIAN
Bola voli adalah olahraga permainan yang
dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang
pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing
grup hanya memiliki dua orang pemain.
3.2
PERATURAN PERMAINAN
Untuk dapat memainkan permainan bola voli tidak
dapat dilaksanakan denga asal-asalan begitu saja, namun harus mentaati beberapa
peraturan yang telah di tetapkan seperti posisi, cara bermainan, Lapangan, dan
masih banyak lagi.
1.
Lapangan
Lapangan permainan bola voli berbentuk
persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas
lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis
batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas
yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi
menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah
lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama
besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh
garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.
1. Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di
belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek
sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan
dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas
daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas
akhir daerah bebas.
2. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli
yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring
dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi
jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran
panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
3. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur
atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan
yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna.
Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada
pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280
grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi)
(294,3 – 318,82 mbar/hpa.
2. Net
Jaring
untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar
tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x
10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian
atas terdapat pita putih selebar 5 cm.
3. Jumlah Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak
6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang
pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu
sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari
para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
4. Pergeseran
Pemain
Jika regu penerima servis berhasil mematikan
bola di lapangan lawan, maka permain bergeser satu posisi searah jarum jam
(misalnya : posisi satu ke posisi enam, posisi enam ke posisi lima, posisi lima
ke posisi empat, dan seterusnya)
5. Game/Set
Permainan
ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh / mengumpulkan angka 25
terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka 24 –
24, maka dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka
terlebih dahulu adalah pemenangnya.
Kemenangan
regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:
a.
Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu
dikatakan menang bila telah memenangkan dua set.
b.
Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan
menanng bila memenangkan tiga set
6. Memainkan Bola
a.
Suatu regu berhak memukul / memainkan bola
maksimal 3 kali (disamping blok)
b.
Seorang permain boleh memukul / memainkan bola
dua kali berturut – turut (kecuali memblok / membendung)
c.
Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan
seluruh bagian tubuh (misalnya : kaki, kepala) dengan catatan pantulan bola
sempurna / tidak berhenti.
d.
Dua atau tiga permain boleh memukul bola pada
saat yang sama (serentak)dan hal itu di hitung sebagai dua atau tiga kali
pukulan (kecuali membendung)
e.
Jika dua atau tiga permain menjangkau bola
tetapi hanya satu permain yang memukulnya maka dihitung satu pukulan
7. Permainan Dekat
Net
a.
Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh
bola di daerah lawan, asal tidak menggangu permain lawan (menyentuh bola
sebelum dipukul lawan)
b.
Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh
melewati net / masuk ke daerah lawan
c.
Boleh melewati ruang permain lawan di bawah
net, asalkan tidak mengganggu permain lawan
d.
Tidak noleh menyentuh / menginjak garis tengah
e.
Bagian dari badan tidak boleh menyentuh lapangn
lawan
8. Bola Keluar
Bola dinyatakan
keluar apabila :
a.
Jatuh seluruhnya di sisi luar garis – garis
batas lapangan
b.
Menyentuh bola diluar lapangan
c.
Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar
batas antenna
9. Kesalahan –
Kesalahan Pada Saat Bermain
a.
Pemain menyentuh net atau melewati garis batas
tengah lapangan lawan.
b.
Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola.
Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
c.
Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan
belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
d.
Pada sat servis bola yang melewati lapangan
dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan
yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
e.
Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan
pada saat serve dilakukan.
f.
Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
g.
Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan
bola kecuali dengan cara menendang.
h.
Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada
saat memainkan bola dihitung sebagai double faults. Setiap team diwajibkan
bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan
babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta
bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13. Time out
dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit. Diluar
dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
10. Kesalahan – kesalahan pada saat servis
a.
Bola servis menyentuh antena
b.
Pada saat memukul bola , kaki menginjak garis
lapangan
c.
Bola tidak dilambungkan terlebih dahulu
d.
Bola dipukul keluar lapangan
e.
Mengulur – ulurkan waktu / memperlambat
permainan
f.
Servis dari luar garis perpanjangan lapangan.
3.3
TEKNIK
DASAR PERMAINAN BOLA VOLI
1.
Servis Tennis (Tennis Service)
a.
Sikap pemulaan
Berdiri dengan kaki kiri ke depan, bola di
pegang dengan dua tangan (tangan kiri menyangga bola dan tangan kanan memengang
bagian atas).
b.
Pelaksanaan
Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas
kurang lebih meter di atas kepala. Tangan kanan segera ditarik kebelakang
atas kepala , telapak tangan menghadap ke depan. Kemudian bola dipukul dengan
tangan pada bagian belakang atas, dibantu dengan lecutan pergelangan tangan, sehingga
jalannya bola top spin (berputar ke depan). Gerakan diakhiri dengan
melangkahkan kaki ke depan
2.
Servis Mengapung (Floating Service)
Floating
service atau servis mengapung adalah jenis servis dimana jalannya bola dari
hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau
mengambang)
2.5
Sikap permulaan
Berdiri
dengan kaki kiri ke depan , bola dipengan dengan tangan kiri, tangan kanan
berada di samping atas kepala setinggi pelipis.
2.6
Pelaksanaan
Bola dilambungkan dengan tangan kiri
tidak terlalu tinggi ke atas kanan. Begitu bola melambung ke atas setinggi
kepala, bola segera di pukul dengan tangan kanan di bagian tengah belakang.
Pada saat memukul bola tidak ada gerakkan/lecutan pergelangan tangan, sehingga
jalannya mengapung /mengambang. Gerakkan diakhiri dengan melangkahkan kaki ke
depan.
Pada servis mengapung sikap tangan dalam
keadaan menggenggam atau ibu jari dilipat ke dalam menempel pada telapak
tangan.
3.4
TEKNIK DASAR
SMASH
Smash adalah memukul bola yang dilakukan di
atas net dengan kuat dan keras hingga bola jatuh menukik di lapangan lawan, dan
sulit untuk dikembalikkan /diterima. Smash sendiri merupakan rangkaian gerakkan
yang komplek terdiri dari empat tahap sehingga diperlukan koordinasi gerakkan
yang baik untuk melakukannya. Keempat tahapan smash tersebut adalah:
1.
Langkah awalan
Diawali
dengan sikap berdiri agak serong, dengan jarak 2 – 4 m dari net. Langkahkan
kaki ke depan kaki kiri diikuti dengan kaki kanan dan langkah panjang kaki kiri
dengan posisi terakhir kaki hampir sejajar untuk ditekuk/ posisi badan
merendah.
2.
Tolakan/ tumpuan
Sambil
merendahkan badan kedua lengan di belakang badan, segera lakukan tolakan ke
atas dengan kuat sambil mengayun lengan ke depan atas, tangan kanan berada di
samping atas kepala.
3.
Perkenalan bola
Perkenalan/pukulan
bola dilakukan saat mencapai titik tertinggi dari loncatan, jarak bola satu
jangkauan tangan, posisi bola tepat di depan atas kepala. Lakukan pukulan di
bagian atas belakang bola dengan telapak tangan terbuka disertai dengan lecutan
tangan hingga menghasilkan bola top spin.
4.
Pendaratan.
Pendaratan
dengan kedua kaki sejajar disertai gerakan ngeper pada kedua lutut, dan tetep
menjaga keseimbangan untuk segera kembali pada sikap siap normal
3.5
TEKNIK DASAR MEMBLOK (MEMBENDUNG)
Merupakan salah satu teknik bertahan yang
dilakukan di atas net, dengan cara melompat sambil menjulurkan kedua tangan
untuk menahan smash lawan.
Ada dua teknik blok yaitu
1. Block aktif
Di mana saat
melakukan block kedua tangan dengan kuat menahan bola dan saat perkenaan tangan
tangan aktif menekan bola ke bawah.
2. Block pasif
Dimana saat
melakukan tangan dijulurkan kdekat net tanpa disertai gerakkan apapun. Cara ini
dilakukan oleh pemain dengan postur tubuh pendek dengan keterbatasan jangkauan
tangan.
Block yang baik
sangat efektif untuk melakukan pertahanan smash lawan kkarena dapat dilakukan
secara perorangan maupun berpasangan dua atau tiga pemain sekaligus.
Teknik
melakukan block / bendungan.
a.
Sikap awal
Berdiri menghadap net kaki sejajar kedua tangan
di depan dada, lutut ditekuk badan agak condong ke depan. Pandangan fokus ke
arah bola dan pergerakkan smasher lawan.
b.
Pelaksanaan
Lakukan tolakan dengan kuat kedua tangan
dijulurkan ke atas net selebar bahu telapak jari–jari terbuka. Arahkan tangan
ke daerah perkiraan lintasan bola/smash lawan. Saat perkenaan jari – jari
ditegangkan agar kuat menahan smash lawan.
c.
Gerakan akhir
Lakukan pendaratan dengan kedua kaki disertai
gerakan ngeper pada lutut, seimbangan tetap terjaga dan segera mengambil posisi
siap kembali pada permainan.
3.6
KOMBINASI TEKNIK DASAR (TEKNIK TERPADU)
Teknik terpadu
atau latihan kombinasi merupakan bentuk latihan dengan mengkombinasikan
beberapa unsur teknik dasar permainan voli yang ada.
Contohnya:
1.
Latihan Kombinasi Passing Atas Dan Passing
Bawah
Cara melakukannya :
a.
Lakukan passing atas tegak lurus setelah bola
turun lakukan pula passing bawah dan setelah bola naik/ melambung ke atas dan
seterusnya.
b.
Untuk tahap pertama dilakukan di tempat dan
tahap kedua lakukan sambil berjalan.
2.
Latihan Kombinasi Servis, Smash, Dan Passing
Bawah
Cara melakukannya:
a.
Pemainan 1 melakukan servis atas/ smash
b.
Pemain 2 melakukan passing bawah kea rah pemain
3
c.
Pemain 3 menangkap bola dan meneruskannya pada
pemain 4 dengan digulirkan
d.
Setiap pemain setelah menyentuh bola langsung bergerak
lari berpindah tempat
3.7
POSISI PEMAIN
Posisi pemain bola voli dibagimenjadi dua
kelompok yaitu :
a.
Pemain posisi depan 3 orang yaitu posisi 2, 3,
dan 4
b.
Pemain posisi belakang 3 orang yaitu posisi 1,
6, dan 5
Posisi 2, 3, dan 4 bertugas sebagai penyerang
sekaligus pertahanan di daerah atas net (blok). Posisi 5, 6, dan 1 bertugas
sebagai pertahanan di daerah belakang dan tidak boleh melakukan blok maupun
serangan dari daerah depan. Posisi 1 melakukan servis pada awal permainan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Di dalam gerakan lempar lembing banyak sekali
melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi,
sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh
tersebut menghasilkan suatu gerakan lempar lembing yang baik.
Dalam pemainan dan olahraga bola voli dapat
membuat tubuh menjadi sehat karena mengeluarkan keringat dari tubuh. Bola voli
juga dapat mehilangkan atau menghidari kejenuhan siswa / siswi dalam
mempelajari teknik dasar pemain bola voli. Karena, pemainan dan olahraga bola
voli mempunyai peraturan yang dimodifikasi yang membuat siswa / siswi dapat
mehilangkan atau menghindari kejenuhan ketika belajar atau memainkan permainan
atau olahraga bola voli ini.
Dalam rangkah memainkan permainan bola voli
ini, permainan ini dapat dilakukan dengan cara membuat lapangan kecil dengan
teknik passing bawah dan cara servis tangan bawah , dan hendaklah dalam
permainan atau olahraga bola voli ini ditekankan penggunaan teknik yang benar
dan terarah sehingga bisa lebih meningkatkan penguasaan teknik nya dalam
permainan bola voli itu sendiri. Dan bagi orang yang kelebih lemak, mungkin
dengan memainkan permainan bola voli ini bisa membakar lemak karena hasil
pembakaran yaitu dengan mengeluarkan keringat bias sedikit demi sedikit membuat
kita mempunyai tubuh yang ideal.
4.2
SARAN
Saya berharap dengan makalah olahraga tentang
Lempar Lembing ini, para pembaca dapat mengetahui apa itu olahraga lempar
lembing, sejarah lempar lembing, maupun teknik – teknik dan peraturan dari
olahraga Lempar Lembing. Semoga mendapat banyak mendapat manfaat. Kritik dan
saran sangat saya harapkan agar makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://inforingankita.blogspot.com/2012/03/makalah-lempar-lembing-olah-raga.html
http://www.referensimakalah.com/2013/04/sejarah-olahraga-lempar-lembing.html
http://musranaceh.blogspot.com/2013/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://dilaguntur.blogspot.com/2011/08/macam-macam-teknik-servis-dalam.html
http://hafidzdarmawan07.blogspot.com/2013/01/ukuran-lapangan-bola-voli.html
http://olympiadchild.blogspot.com/2013/04/pengertian-olahraga-voli-dan-sejarahnya.html
download disini
ada juga yang lainnya gan klik aja disini
Comments
Post a Comment