Karya Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keragaman
yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.Negara
Indonesia adalah Negara yang terbentang dari Sabang sampai Marauke. Terdiri
dari beribu pulau,beraneka ragam suku adat dan budaya yang menjadi satu bagian
yaitu Negara Indonesia. Setiap suku di Negara Indonesia memiliki kebudayaaan
yang beragam,dimana setiap suku mempunyai adat istiadat berbeda-beda pula
termasuk cara bertutur kata (berbahasa).
Karena
sangat banyaknya bahasa yang lahir di Indonesia,maka dengan latar belakang
keragaman itulah pada tanggal 28 Oktober 1928,masyarakat Indonesia menyatukan
kebhinekaan dan menyamakan tekad kebahasaan nasional. Termasuk dalam salah satu
bulir Sumpah Pemuda yang berbunyi : “Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung
Bahasa Persatuan,Bahasa Indonesia” dan pada Kitab UUD pasal 36 berbunyi :
“Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”.
Belajar
Bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah,pelajar Perguruan Tinggi saja belum
tentu bisa mengekspresikan materi ini dengan baik dan benar karena kesadaran
untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar masih kurang karena
Bahasa Indonesia belum mendapat tempat
selayaknya. Tidak perlu kita mencermati kalangan awam yang lebih suka
dengan bahasa gaul atau bahasa suku. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar masih jarang kita temukan pada saat acara resmi bahkan acara resmi yang
berskala nasional sekalipun. Lihat saja bagaimana Pak SBY masih suka berpidato
dengan bahasa ke inggris-inggrisan,contoh yang perlu ditiru ?
Kita tentu
tidak mau,anak cucu kita lebih akrab dengan bahasa gaul yang sering digunakan
gurunya ketika mengajar daripada bahasa Indonesia atau lebih menyedihkan lagi
ketika bahasa Inggris sudah merusak bahasa ibu seperti yang terjadi di Malaysia,bahasa
Ibrani yang merusak bahasa Arab seperti yang terjadi di Palestina. Bahasa tidak
dapat dipelajari dalam waktu singkat. Pemahamannya harus dilakukan melalui
proses panjang yang dinamakan dengan pembiasaan,oleh karena itu pelajaran
bahasa Indonesia tetap menjadi pelajaran wajib dari Saekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi. Karena tidak terbiasa dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar,banyak orang yang harus mempelajari sesaat sebelum menulis karya tulis.
Ya,mungkin inilah satu-satunya penggunaan bahasa Indonesia yang masih
dipertahankan.
Kita bisa
mewariskan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk anak cucu kita. Cintai
bahasa kita,Bahasa Indonesia. Oleh karena itu kami tertarik untuk “ Menganalisis Bahasa Gaul Menurut Kalimat
Baku”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah penelitian ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan kalimat baku dan kalimat tidak baku
?
2.
Bagaimana contoh penggunaan kalimat baku dan tidak baku di
MAN SUKAMANAH?
3.
Apa saja faktor penyebab munculnya kalimat tidak baku di MAN
SUKAMANAH?
4.
Bagaimana menganalisis bahasa gaul menurut kalimat baku ?
1.3 Pembatasan Masalah
Kami hanya membatasi tentang
pembahasan penggunaan bahasa gaul di MAN SUKAMANAH menurut kalimat baku.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini adalah :
·
Agar penbaca memahami apa definisi dari bahasa baku dan
bahasa tidak baku.
·
Agar pembaca mengetahui contoh penggunaan bahasa tidak baku
·
Agar pembaca mengetahui faktor penyebabkan munculnya bahasa gaul
yang tidak baku.
·
Agar pembaca
mengetahui cara menganalisis bahasa gaul berdasarkan kalimat baku
1.5 Manfaat Penelitian
Makalah ini diharapkan menjadi
sebuah gambaran tentang pengguanaa kalimat baku.
1.
Teoritis
Menambah wawasan pengetahuan bagi
pembaca agar lebih memahami tentang penggunaan kalimat baku berdasarkan sastra
bahasa Indonesia.
2.
Praktis
Setelah menganalisis penggunaan “Penggunaan Bahasa Gaul Menurut Kalimat
Baku” kami lebih mengetahui pengertian Kalimat baku dan penggunaannya.
1.6 Metode Penelitian
Secara deskriptif analisis dengan
cara menggunakan penggambaran dalam pembahasan,
Via searching dengan menggunakan
browsing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kalimat Baku dan Tidak Baku
Mengenai
kalimat baku , yang dikemukakan oleh jejaring social adalah sebagai berikut :
Bahasa baku adalah bahasa/kata yang
digunakan sesuai dengan bahasa Indonesia yang telah ditentukan dalam kalimat
resmi baik lisan maupun tulisan tertulis dengan pengungkapan gagasan secara
tepat. Tulisan baku adalah EYD mulai digunakan pada tanggal 17 Agustus 1972. Dengan demikian fungsi bahasa baku adalah :
·
Fungsi
pemersatu
·
Fungsi
pemberi kekhasan
·
Fungsi
kewibawaan
·
Fungsi
sebagai kerangka acuan.
Karena itu
kami menyimpulkan bahwa kalimat baku adalah kalimat yang
menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Dalam kenyataannya bahasa baku tidak
dapat digunakan dalam segala situasi. Dengan demikian,bahasa baku dapat
digunakan dalam :
·
Komunikasi resmi
·
Wacana resmi
·
Pembicaraan didepan umum
·
Pembicaraan dengan orang yang dihormati.
Bahasa tidak baku adalah bahasa/kata
yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan
dalam bahasa percakapan sehari-hari,bahasa tutur.
2.2 Contoh Penggunaan
Kalimat Baku dan Tidak Baku
Perhatikan
beberapa contoh perbandingan bahasa baku dan tidak baku baik berupa pengucapan
maupun penulisan berikut.
No
|
Baku
|
Tidak baku
|
1
|
Asyik
|
Asik
|
2
|
Izin
|
Ijin
|
3
|
Analisis
|
Analisa
|
4
|
Diagnosa
|
Diagnosis
|
5
|
Sistem
|
Sistim
|
6
|
Populer
|
Popular
|
7
|
Korupsi
|
Koropsi
|
8
|
Republik
|
Refublik
|
9
|
Zaman
|
Jaman
|
10
|
Objek
|
Obyek
|
11
|
Teknologi
|
Tehnologi
|
12
|
Jenazah
|
Jenasah
|
13
|
Utang
|
Hutang
|
14
|
Khotbah
|
Khutbah
|
15
|
Justru
|
Justeru
|
16
|
Imbau
|
Himbau
|
17
|
Harap
|
Haraf
|
18
|
Isap
|
Hisap
|
19
|
Karier
|
Karir
|
20
|
Kategori
|
Katagori
|
21
|
Ijazah
|
Ijasah
|
22
|
Frekuensi
|
Frekwensi
|
23
|
Kualitas
|
Kwalitas
|
24
|
Foto
|
Photo
|
25
|
Ikhlas
|
Ihlas
|
26
|
Hafal
|
Hapal
|
27
|
Mereka
|
Dia
orang
|
28
|
Terima
kasih
|
Terimah
kasi
|
29
|
Sepoi-sepoi
|
Sepoi2
|
30
|
Dua
puluh
|
Duapuluh
|
2.3 Faktor Penyebab munculnya “KALIMAT GAUL”
Kalimat Gaul adalah kalimat yang
digunakan oleh masyarakat modern Indonesia, khususnya dikenal mulai abad 20
yang muncul karena suatu kebiasaan menciptakan bahasa baru dan asing namun
mudah diterima oleh masyarakat luas sehingga menjadi suatu ragam bahasa yang sederhana
dan terkesan gaul. Kalimat gaul itu bisa berupa modifikasi bahasa daerah,bahasa
luar negeri maupun singkatan.
Belakangan ini kalimat gaul tidak
bisa lepas dari cara bicara khususnya kalangan anak muda,berikut ini beberapa
contoh bahasa gaul yang biasa diucapkan siswa MAN SUKAMANAH :
ALAY (anak layangan) = hal-hal yang
narsis dan kampungan.
KAMSEUPAY (kampungan sekali udik
payah) = sebutan untuk orang yang gagap teknologi,tidak tahu apa-apa atau tidak
bisa diandalkan.
BETE (boring totally) = rasa bosan
yang berlebihan.
JABLAY (jarang dibelai) = sebutan
untuk wanita yang jarang mendapat belaian kekesihnya.
MENEKETEHE (mana ku tahu) = hal-hal
yang tidak diketahui.
BONYOK(bokap nyokap) = panggilan
untuk Ayah dan Ibu.
JAIM (jaga imej) = jaga sikap maupun
pandangan hidup agar tidak salah didepan orang lain.
JAYUS =lawakan yang tidak lucu.
GAYUS = sebutan untuk orang yang
suka korupsi.
HP (hand-phone) = sebutan singkat
untuk telepon seluler genggam.
Masih
banyak lagi contoh bahasa gaul di era modern ini,misalnya LEBAY, IEEWWH,JADI
GUE HARUS BILANG WOOW GITU?,CETAR MEMBAHANA,UNYUU-UNYU BADAI.
·
Kecanggihan Alat Informasi dan
Komunikasi
Di era modern ini,hampir semua
pelajar MAN SUKAMANAH sudah memiliki handphone. Fasilitas penunjang sistem
informasi dan komunikasi seperti SMS (short message service) menyajikan layanan
karakter menulis sesingkat-singkat
mungkin agar menghemat voucher. Namun karena kecanggihan itu pula yang
mempengaruhi cara belajar menulis siswa MAN SUKAMANAH menjadi tidak
baku,misalnya :
Sdh berapa kali aku blg,klau mau
pergi jln tu liat2 pintu biar ndk ada maling yg masuk.
Tdk ada guna nya kmu trs bgini,hdp
mu itu masih panjang lho,yg berlalu biar kan lah berlalu.
|
·
Trend penggunaan kalimat gaul di
internet.
Internet adalah jaringan informasi dan
komunikasi yang sangat luas,mencakup seluruh dunia. Hampir seluruh siswa di MAN
SUKAMANAH memiliki koneksi internet baik berupa Twitter, Facebook, Blogger, BBM,
dan sebagainya. Bahasa di internet yang digunakan tentu saja bahasa yang
kadang-kadang terdengar sangat asing dan terkesan gaul oleh penggunanya padahal
tentu saja sangat merusak bahasa baku,misalnya :
LOL (laught out loud) = tertawa terbahak-bahak
KEPO (knowing every particular object) = sikap yang selalu
ingin tahu.
LDR (long distance) = hubungan jarak jauh
EGP (emang gue pikirin) = apakah itu menjadi bahan pikiran
saya ?
MBL (masalah buat Lo) = apakah itu menjadi masalah untuk
anda ?
SKSD
(sok kenal sok dekat) = seperti mengenal dekat saja.
2.4 Analisis Bahasa Gaul berdasarkan
Kalimat Baku
Bahasa gaul adalah bahasa yang sering digunakan oleh
anak muda untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya. Bahasa gaul mulai muncul
pada abad ke- 2. Walaupun bahasa ini baru dan asing, namun mudah diterima oleh
masyarakat kaena mereka menganggap akan terkesan gaul. Kalimat ini berupa
modifikasi bahasa luar negeri maupun singkatan.
Contontohnya :
1. Dari
bahasa luar negeri
-
GWS (Get Well
Son)
-
OTW (On The Way)
2. Dari
bahasa singkatan
-
Masbuloh
(Masalah Buat Loh)
-
Kamseupay
(Kampungan sekali Udik dan Payah)
Bahasa gaul dapat diterima dan diketahui di Indonesia dan menyebar luas
disebabkan karena alat-alat informasi dan komunikasi yang canggih dan kemajuan
teknologi yang berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, kita harus memilih-milih
dalam pergaulan karena salah pergaulan juga menyebabkan bahasa yang kita
gunakan dan perilaku kita tidak baik. Mulai dari yang terkecil yaitu bahasa
yang kita gunakan sehari-hari.
Menganalisisi bahasa gaul berdasarkan kalimat baku
sebenarnya tidak sulit. Mengingat 2 persamaan tersebut sama-sama memiliki makna
yang sama.
Contohnya :
“Saat kita sakit ada salah seorang teman kita
berkata; “bell gue turut prihatin dengan keadaan loh sekarang, gue gak nyangka
kita ujan-ujanan kemaren bisa bikin loh sakit beginie Gws aja yang bell”.
Sedangkan kalimat bakunya adalah:
“bell saya prihatin sekali dengan keadaan kamu
sekarang, saya tidak menduga kita hujan-hujanan kemarin membuatmu sakit seperti
ini. Semoga lekas sembuh bell”.
Tetapi, di samping itu bahasa gaul dan kalimat baku
memikiki sifat berlawanan seperti yang telah disebutkan di atas, karena bahasa
gaul lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sedangkan bahasa baku
lebih digunakan dalam komunikasi resmi, pembicaraan di depan umum, dan
pembicaraan dengan yang dihormati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan analisis penggunaan bahasa tidak baku pada MAN SUKAMANAH
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Bahwa seiring berkembangnya zaman,pelajar di MAN SUKAMANAH
semakin menggunakan bahasa tidak baku dalam pergaulannya sehari-hari baik
kepada sesama pelajar maupun pengajar,hal itu disebabkan oleh faktor-faktor ;
pengaruh unsur bahasa daerah,munculnya “KALIMAT GAUL”,kecanggihan alat
informasi dan komunikasi serta trend penggunaan bahasa di internet.
2.
Bahasa tidak baku yang paling sering digunakan dalam obrolan
sehari-hari oleh kalangan pelajar di MAN SUKAMANAH adalah modifikasi bahasa daerah setempat.
3.2 Saran
Berdasarkan
hasil penelitian dan analisis penggunaan bahasa tidak baku pada MAN SUKAMANAH maka
penulis akan mengemukakan saran yakni :
1.
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut.
2.
Perlu adanya pembimbing Bahasa Indonesia yang baik dan benar
untuk pelajar MAN SUKAMANAH.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com/kalimat-baku-dan-tidak-baku-search
www.google.com/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar-search
Ceritalucu-ceritagokil.blogspot.com/2012/08/asal-usul-dan-arti-bahasa-gaul-dan-alay.html?m=1
http//:id.shvoong.com/social-sciences/education/2037534-trend-penggunaan-bahasa-indonesia-di-internet
m.kompasiana.com/post/edukasi/2012/09/23/bahasa-indonesiaku
2.bp.blogspot.com/-
Comments
Post a Comment