Makalah

MAKALAH ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA TIDAK BAKU DI "SMA AGAPE TANJUNG SELOR"

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA TIDAK BAKU 
Di

S
U
S
U
N

Oleh :

                       

KATA PENGANTAR

      
Eno Elbika M                          
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………………………2
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………3
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………….4
BAB 1 :Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………5
A.         Latar belakang……………………………………………………………………………………………………..5
B.         Masalah penelitian……………………………………………………………………………………………….6
C.         Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………6
BAB 2 :Landasan Teori…………………………………………………………………………………………………...7
A.         Fungsi dan Ragam Bahasa…………………………………………………………………………………….7
B.         Pengertian Bahasa Baku dan Tidak baku……………………………………………………………….8
BAB 3 :Pembahasan Masalah………………………………………………………………………………………..10
BAB 4 :Kesimpulan dan Saran………………………………………………………………………………………14
A.         Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………..14
B.         Saran………………………………………………………………………………………………………………....14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………...15





           


BAB I
Pendahuluan

A. Latar belakang
            Keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.Negara Indonesia adalah Negara yang terbentang dari Sabang sampai Marauke. Terdiri dari beribu pulau,beraneka ragam suku adat dan budaya yang menjadi satu bagian yaitu Negara Indonesia. Setiap suku di Negara Indonesia memiliki kebudayaaan yang beragam,dimana setiap suku mempunyai adat istiadat berbeda-beda pula termasuk cara bertutur kata (berbahasa).
            Karena sangat banyaknya bahasa yang lahir di Indonesia,maka dengan latar belakang keragaman itulah pada tanggal 28 Oktober 1928,masyarakat Indonesia menyatukan kebhinekaan dan menyamakan tekad kebahasaan nasional. Termasuk dalam salah satu bulir Sumpah Pemuda yang berbunyi : “Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung Bahasa Persatuan,Bahasa Indonesia” dan pada Kitab UUD pasal 36 berbunyi : “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”
            Dari kedua pernyataan besar itu secara lebih luas dapat di artikan bahwa penggunaan Bahasa Indonesia menjdai kewajiban untuk setiap kepentingan kenegaraan dan urusan tata pemerintahan. Konsekuensinya,usaha pelestarian,pebinaan dan pengembangan bahasa Indonesia menjadi tanggung jawab setiap Warga Negara.
            Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia,bahasa persatuan Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaan nya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tepatnya sehari sesudahnya,bersamaan dengan mulai berlaku nya konstitusi. Di Timor Leste,bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Belajar Bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah,pelajar Perguruan Tinggi saja belum tentu bisa mengekspresikan materi ini dengan baik dan benar karena kesadaran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar masih kurang karena Bahasa Indonesia belum mendapat tempat  selayaknya. Tidak perlu kita mencermati kalangan awam yang lebih suka dengan bahasa gaul atau bahasa suku. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar masih jarang kita temukan pada saat acara resmi bahkan acara resmi yang berskala nasional sekalipun. Lihat saja bagaimana Pak SBY masih suka berpidato dengan bahasa ke inggris-inggrisan,contoh yang perlu ditiru ?
            Kejadian parah juga terjadi disekolah. Guru-guru disekolah diperkotaan masih banyak menggunakan bahasa gaul atau bahasa tidak baku ketika mengajar disekolah. Guru-guru disekolah dipedesaan masih banyak menggunakan bahasa suku. Susah memperoleh guru yang mau mengajar bahasa Indonesia bahkan ada yang mengatakan bahwa bahasa inggris dan bahasa Arab penting dan lebih menjanjikan sehingga bahasa Indonesia kita terkesan diremehkan.
            Kita tentu tidak mau,anak cucu kita lebih akrab dengan bahasa gaul yang sering digunakan gurunya ketika mengajar daripada bahasa Indonesia atau lebih menyedihkan lagi ketika bahasa Inggris sudah merusak bahasa ibu seperti yang terjadi di Malaysia,bahasa Ibrani yang merusak bahasa Arab seperti yang terjadi di Palestina. Bahasa tidak dapat dipelajari dalam waktu singkat. Pemahamannya harus dilakukan melalui proses panjang yang dinamakan dengan pembiasaan,oleh karena itu pelajaran bahasa Indonesia tetap menjadi pelajaran wajib dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Karena tidak terbiasa dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar,banyak orang yang harus mempelajari sesaat sebelum menulis karya tulis. Ya,mungkin inilah satu-satunya penggunaan bahasa Indonesia yang masih dipertahankan.
            Semoga kita bisa mewariskan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk anak cucu kita. Cintai bahasa kita,Bahasa Indonesia.
                                                                             
B.Masalah penelitian     
Adapun rumusan masalah penelitian iniadalah :
1.      Apa pengertian ragam bahasa ?
2.      Apa yang dimaksud dengan bahasa baku dan bahasa tidak baku ?
3.      Bagaimana contoh penggunaan bahasa tidak baku di SMA Agape Tanjung Selor ?
4.      Apa saja faktor penyebab munculnya bahasa tidak baku di SMA Agape Tanjung Selor ?
C.Tujuan
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
Ø  Agar pembaca memahami apa pengertian ragam bahasa.
Ø  Agar penbaca memahami apa definisi dari bahasa baku dan bahasa tidak baku.
Ø  Agar pembaca mengetahui contoh penggunaan bahasa tidak baku di SMA Agape Tanjung Selor.
Ø  Agar pembaca mengetahui faktor yang menyebabkan munculnya bahasa tidak baku di SMA Agape Tanjung Selor.



                    
BAB II
Landasan Teori
A.Fungsi dan Ragam Bahasa

Tito                  : hey coy,dingin-dingin gini enaknya makan jagung bakar ya ?
Rangga : yuup,betul. Tapi sapa yang mau beliin kalo ujan-ujanan gini ?
Tito                  : beneran juga ya…
Rangga : ya udah tunggu aja sampe ujan nya brenti.
Tito                  : udah agak brenti nih,ntar gue pergi.
Rangga : OK,ttdj ya.

            Dari percakapan antara Tito dan Rangga terdapat kosakata : coy,gini,yuup,sapa,beliin,kalo,ujan,beneran,udah,aja,sampe,brenti,nih,ntar,gue dan ttdj. Meskipun tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karena tidak memenuhi syarat EYD,kosakata-kosakata tersebut juga termasuk dalam ragam bahasa.
·         Definisi,peran dan fungsi bahasa
Hampir semua aspek kehidupan manusia tidak lepas dari penggunaan bahasa.Bahasa sebagai bagian hidup yang bersifat universal/umum memiliki peran penting dan manjadi jati diri suatu bangsa.Peran penting bahasa tersebut tidak mungkin terlepas dari kehidupan manusia.
Menurut Kridalaksana dalam Kamus Linguistik,Bahasa adalah “sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter yang digunakan oleh para anggota masyarakat umtuk bekerja sama,berinteraksi dan mengidentifikasi diri” sementara itu menurut Moeliono dalam KBBI,bahasa di identifikasikan sebagai “sistem lambang bunyi yang sewenang-wenang,konvensional dan dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran”.
Peran bahasa penting dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai fungsi yang disandang.Begitu besar peran bahasa dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakan salah satu alat untuk mengadakan interaksi terhadap manusia lain. Jadi bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan dari manusia. Dengan adanya bahasa kita dapat berhubungan dengan masyarakat lain yang akhirnya melahirkan komunikasi dalam masyarakat. Fungsi bahasa yang paling mendasar sebagai alat komunikasi,yaitu alat pergaulan dan perhubungan manusia.
                                                                                                                       
                       
·         Pengertian ragam bahasa
Variasi bahasa yang digunakan manusia bermacam-macam jenisnya.Variasi bahasa asing sering di sebut ragam bahasa. Variasi tersebut bisa muncul dari bahasa daerah,bahasa luar negeri maupun bahasa gaul dan di kombinasikan dalam bahasa baku Indonesia yang membentuk dalam sebuah dialog. Ilmu yang mempelajari ragam bahasa dan penggunaan bahasa dalam masyarakat disebut Sosiolinguistik.Bahasa yang digunakan oleh masyarakat sehingga komunikasi lancar merupakan kajian Sosiolinguistik.
                                                                 
B.Pengertian Bahasa Baku dan Tidak baku
Bahasa baku adalah bahasa/kata yang digunakan sesuai dengan bahasa Indonesia yang telah ditentukan dalam kalimat resmi baik lisan maupun tulisan tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Tulisan baku adalah EYD mulai digunakan pada tanggal 17 Agustus 1972.
Dengan demikian fungsi bahasa baku adalah :
•           Fungsi pemersatu
•           Fungsi pemberi kekhasan
•           Fungsi kewibawaan
•           Fungsi sebagai kerangka acuan.
Dalam kenyataannya bahasa baku tidak dapat digunakan dalam segala situasi. Dengan demikian,bahasa baku dapat digunakan dalam :
§  Komunikasi resmi
§  Wacana resmi
§  Pembicaraan didepan umum
§  Pembicaraan dengan orang yang dihormati.
Bahasa tidak baku adalah bahasa/kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan dalam bahasa percakapan sehari-hari,bahasa tutur.




                                                                                   

                                                                       
Perhatikan beberapa contoh perbandingan bahasa baku dan tidak baku baik berupa pengucapan maupun penulisan berikut.

No
Baku
Tidak baku
1
Asyik
Asik
2
Izin
Ijin
3
Analisis
Analisa
4
Diagnosa
Diagnosis
5
Sistem
Sistim
6
Populer
Popular
7
Korupsi
Koropsi
8
Republik
Refublik
9
Zaman
Jaman
10
Objek
Obyek
11
Teknologi
Tehnologi
12
Jenazah
Jenasah
13
Utang
Hutang
14
Khotbah
Khutbah
15
justru
Justeru
16
Imbau
Himbau
17
Harap
Haraf
18
Isap
Hisap
19
Karier
Karir
20
Kategori
Katagori
21
Ijazah
Ijasah
22
Frekuensi
Frekwensi
23
Kualitas
Kwalitas
24
Foto
Photo
25
Ikhlas
Ihlas
26
Hafal
Hapal
27
Mereka
Dia orang
28
Terima kasih
Terimah kasi
29
Sepoi-sepoi
Sepoi2
30
Dua puluh
Duapuluh



BAB III
Pembahasan Masalah
            Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting untuk perlu diajarkan kepada para siswa disekolah.Bahasa Indonesia merupakan karakter seseorang yang menjadi bagian dari bangsa Indonesia.Bahasa mempersatukan bangsa ini berbagai suku dengan bahasa masing-masing.Tak heran bila para siswa mulai dari TK,SD,SMP hingga SMA diajarkan pelajaran bahasa Indonesia ini. Dari situ diharapkan agar siswa mampu menguasai,memahami dan mengimplementasikan  keterampilan berbahasa seperti membaca,menyimak,menulis dan berbicara.
            Tetapi luar biasa nya,kualitas berbahasa Indonesia para siswa yang telah lulus SMA masih saja jauh dari apa yang di cita-citakan sebelumnya yaitu untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD ditambah lagi bahasa anak-anak muda di era modern sekarang tidak lagi sesuai dengan tata bahasa Indonesia,termasuk di kalangan pelajar SMA Agape Tanjung Selor.
            SMA Agape Tanjung Selor yang beralamat di Jalan Salak,Tanjung Selor,Kabupaten Bulungan tersebut terdiri dari berbagai siswa siswi yang berasal dari berbagai etnis suku bangsa dan bahasa. Penggunaan bahasa yang tidak baku sudah sangat sering digunakan para pelajar dalam pergaulan kepada sesama teman maupun kepada pada pendidik/guru. Penggunaan bahasa tidak baku lingkungan SMA Agape Tanjung Selor sudah mendarah-daging dikalangan siswa yang tentunya berdampak negatif bagi bahasa Indonesia.

Misalnya saja beberapa dialog para siswa berikut.
Sinta     : No,kalo istirahat nanti kau kekantin kah ?
Eno      : ya lah bah,kenapa ? kau ikut kah ?
Sinta     : kayak nya ndak ku ikut bah
Eno      : kenapa emang nya ndak bisa ?
Sinta     : belum selesai ku bikin PR ku ni. Kalo kau betul-betul pergi nanti,boleh kan ku titip duit buat di beliin snack sama aqua aja.
Eno      : ya boleh lah bah.
Seharusnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan baku harus berdialog seperti ini.
Sinta     : Eno,apakah kalau istirahat nanti kamu akan ke kantin ?
Eno      : iya tentu saja,kenapa? apakah kamu ikut juga ?
Sinta     : sepertinya saya tidak bisa ikut…
Eno      : kenapa kamu tidak bisa ikut ?
Sinta     : saya belum selesai mengerjakan PR saya. Jika nanti kamu benar-benar pergi,boleh kan saya titip uang untuk dibelikan snack dan aqua saja.
Eno      : iya tentu saja.
Dari dialog diatas terdapat kosakata bah yang termasuk ikon kata populer dikalangan suku Dayak Kalimantan Timur. Jadi,penggunaan bahasa yang tidak baku dikalangan pelajar SMA Agape Tanjung Selor juga sering dipicu oleh penggunaan bahasa Indonesia bercampur dengan unsur bahasa daerah setempat. Bukan hanya dikalangan pergaulan sesama pelajar saja bahasa tidak baku sering digunakan,bahkan hubungan antar pelajar dan guru pun sering terjadi,misalnya seorang siswa yang membuat surat izin sering menggunakan bahasa tidak baku sehingga membuat isi surat tersebut terkesan sangat tidak sopan. Perhatikan contoh surat izin berikut.
Kepada Yth : Bapak/Ibu guru
Di sekolah
Dengan hormat.
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama               : ENO ELBIKA M
Kelas               : XI IPA
Tanggal : 04 Mar 2013
Tidak dapat hadir mengikuti mata pelajaran hari ini di karena kurang sehat.
Jadi saya harap Bapak/Ibu guru dapat mengerti dan memakluminya.
Sekian dan terimakasih.
Tanjung selor,04 Maret 2013

Hormat siswa                                                                                       Wali murid


 


 


Apa yang menjadi faktor penyebab muncul nya bahasa tidak baku di lingkungan SMA Agape Tanjung Selor ?
ü  Pengaruh unsur bahasa daerah
Contoh kecil bisa kita ambil dari pelajar SMA Agape Tanjung Selor yang bersuku Dayak Kalimanan Timur selalu menggunakan kata “bah” sebagai pelengkap kalimat ucapan :”ya lah bah,mana mungkin aku bohong !”. Masih banyak unsur-unsur bahasa daerah yang sering diucapkan masyarakat ketika berkomunikasi dengan orang lain,misal nya suku Betawi dengan kata Gue,Elu dan sebagainya. Memang tidak ada salahnya bila menggunakan bahasa daerah,tapi kalaimat-kalimat itu sudah tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia Baku EYD.
ü  Munculnya “BAHASA GAUL”
Apakah BAHASA GAUL itu ? bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat modern Indonesia,khususnya dikenal mulai abad 20 yang muncul karena suatu kebiasaan menciptakan bahasa baru dan asing namun mudah diterima oleh masyarakat luas sehingga menjadi suatu ragam bahasa yang sederhana dan terkesan gaul. Bahasa gaul itu bisa berupa modifikasi bahasa daerah,bahasa luar negeri maupun singkatan.
      Belakangan ini bahasa gaul tidak bisa lepas dari cara bicara khususnya kalangan anak muda,berikut ini beberapa contoh bahasa gaul yang biasa diucapkan para siswa SMA Agape Tanjung Selor :
*      ALAY (anak layangan) = hal-hal yang narsis dan kampungan.
*      KAMSEUPAY (kampungan sekali udik payah) = sebutan untuk orang yang gagap teknologi,tidak tahu apa-apa atau tidak bisa diandalkan.
*      BETE (boring totally) = rasa bosan yang berlebihan.
*      JABLAY (jarang dibelai) = sebutan untuk wanita yang jarang mendapat belaian kekesihnya.
*      MENEKETEHE (mana ku tahu) = hal-hal yang tidak diketahui.
*      KOOL ( koalitas orang lowclass) = semirip dengan ALAY.
*      BONYOK(bokap nyokap) = panggilan untuk Ayah dan Ibu.
*      JAIM (jaga imej) = jaga sikap maupun pandangan hidup agar tidak salah didepan orang lain.
*      JAYUS =lawakan yang tidak lucu.
*      GAYUS = sebutan untuk orang yang suka korupsi.
*      GALAU = rasa bosan,kecewa,jengkeldan sebagainya.
*      HP (hand-phone) = sebutan singkat untuk telepon seluler genggam.
Masih banyak lagi contoh bahasa gaul di era modern ini,misalnyaLEBAY, IEEWWH,JADI GUE HARUS BILANG WOOW GITU?,CETAR MEMBAHANA,UNYUU-UNYU BADAI dan sebagainya yang tentu saja merusak bahasa pergaulan di lingkungan SMA Agape Tanjung Selor.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                     
ü  Kecanggihan alat informasi dan komunikasi
Di era modern ini,hampir semua pelajar SMA agape Tanjung Selor sudah memiliki handphone. Fasilitas penunjang sistem informasi dan komunikasi seperti SMS (short message service = layanan pesan singkat) menyajikan layanan karakter menulis  sesingkat-singkat mungkin agar menghemat voucher. Namun karena kecanggihan itu pula yang mempengaruhi cara belajar menulis siswa SMA Agape Tanjung Selor menjadi tidak baku,misalnya :
Sdh berapa kali aku blg,klau mau pergi jln tu liat2 pintu biar ndk ada maling yg masuk.
Ndk ada guna nya kmu trs bgini,hdp mu itu masih panjang lho,yg berlalu biar kan lah berlalu.
 







                                                                 
ü  Trend penggunaan bahasa di internet.
Internet adalah jaringan informasi dan komunikasi yang sangat luas,mencakup seluruh dunia. Hampir seluruh siswa di SMA Agape Tanjung Selor memiliki koneksi internet baik berupa Twitter,Facebook,Blogger,BBM dan sebagainya. Bahasa di internet yang digunakan tentu saja bahasa yang kadang-kadang terdengar sangat asing dan terkesan gaul oleh penggunanya padahal tentu saja sangat merusak bahasa baku,misalnya :
*      LOL (laught out loud) = tertawa terbahak-bahak
*      KEPO (knowing every particular object) = sikap yang selalu ingin tahu.
*      LDR (long distance) = hubungan jarak jauh
*      EGP (emang gue pikirin) = apakah itu menjadi bahan pikiran saya ?
*      MBL (masalah buat Lo) = apakah itu menjadi masalah untuk anda ?
*      SKSD (sok kenal sok dekat) = seperti mengenal dekat saja.





BAB IV
Kesimpulan dan Saran
A.Kesimpulan
            Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penggunaan bahasa tidak baku pada SMA Agape Tanjung Selor maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Bahwa seiring berkembangnya zaman,pelajar di SMA Agape Tanjung Selor semakin menggunakan bahasa tidak baku dalam pergaulannya sehari-hari baik kepada sesama pelajar maupun pengajar,hal itu disebabkan oleh faktor-faktor ; pengaruh unsur bahasa daerah,munculnya “BAHASA GAUL”,kecanggihan alat informasi dan komunikasi serta trend penggunaan bahasa di internet.
2.      Bahasa tidak baku yang paling sering digunakan dalam obrolan sehari-hari oleh kalangan pelajar di SMA Agape Tanjung Selor adalah modifikasi bahasa daerah setempat (Bahasa Dayak)

B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penggunaan bahasa tidak baku pada SMA Agape Tanjung Selor maka penulis akan mengemukakan saran yakni :
1.      Perlu diadakan penelitian lebih lanjut.
2.      Perlu adanya pembimbing Bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk pelajar SMA Agape Tanjung Selor.



Daftar Pustaka

Darmawati,Uti.2009.Ragam Bahasa Indonesia.Intan Pariwara : Jakarta
www.google.com/bahasa-baku-dan-tidak-baku-search
www.google.com/tut-wuri-handayani-search
www.google.com/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar-search
Ceritalucu-ceritagokil.blogspot.com/2012/08/asal-usul-dan-arti-bahasa-gaul-dan-alay.html?m=1
http//:id.shvoong.com/social-sciences/education/2037534-trend-penggunaan-bahasa-indonesia-di-internet
m.kompasiana.com/post/edukasi/2012/09/23/bahasa-indonesiaku-yang-diremehkan
2.bp.blogspot.com/-p5adY_p6M78/T4V6k3drvI/AAAAAAAABDY/BGQ6XooDZvo/s1600/tut%2Bwuri%2Bhandayani%Blogo.jpeg
Donnadorothyviviana.blogspot.com/2012/11/makalah-bahasa-baku-tidak-baku.html?m=1



Comments

Popular posts from this blog

Makalah gerak sadar dan tidak sadar (reflek)

Tentang Hawa Nafsu

Makalah Tentang Kampung Naga Tasikmalaya