Makalah Tentang Tomat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tomat (Solanum lycopersicum)
adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan
Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat sendiri memiliki siklus hidup yang
singkat dan memiliki tinggi antara 1 hingga 3 meter. (wikipedia.org)
Tomat sendiri
memiliki khasiat antara lain mencegah kanker, karena tomat pada warna merahnya
banyak mengandung Lycopene..
Namun di
Indonesia sendiri produksinya dari segi kualitas maupun kuantitasnya sendiri
masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh keadaan tanah pada lahan yang
ditanami, sistem pemupukan yang tidak seimbang, gangguan hama dan patogen,
teknis budidaya oleh petani, serta pengaruh iklim dan cuaca pada tanaman tomat.
Salah satu syarat ideal dari tumbuh kembang tomat yakni curah hujan 750-1250
mm/tahun dan kelembaban relatifnya +/- 25 %.
Pada saat
hujan tanaman tomat rentan sekali terkena penyakit. Antara lain seperti layu
fusarium, dan hawar daun. Hal tersebut disebabkan patogen tumbuh sangat cepat
dalam keadaan lembab dan suhu yang rendah. Seperti halnya penyakit hawar daun
yang disebabkan jamur Phytopthora infestans. Jamur P.infestanssangat
menyenangi keadaan lembab dan suhu yang rendah.
B. Tujuan
1.
Mengetahui
kandungan nilai gizi tanaman tomat
2.
Mengetahui peluang
bisnis tanaman tomat
3.
Mengetahui
klasifikasi tanaman tomat
4.
Mengetahui
morfologi tanaman tomat
5.
Mengetahui
vagetas / jenis – jenis tanaman tomat
6.
Mengetahui
syarat tumbuh tanaman tomat
7.
Mengetahui
teknik budidaya tanaman tomat
8.
Mengetahui
panen & pasca panen
BAB II
PEMBAHASAN
A. KANDUNGAN NILAI GIZI TANAMAN TOMAT
1. Karoten (
Vitamin A )
2. Thiamin (
Vitamin B )
3. Ribflavin (
Vitamin B2 )
4. Asam
Askorbut (
Vitamin C )
5. Protein
6. Karbohidrat
7. Lemak
8. Kalsium (
Ca)
9. Fosfor (
P )
10. Zat
Besi (
Ze )
B. PELUANG BISNIS TANAMAN TOMAT
Tanaman tomat
cocok untuk dijadikan usaha produktif karena tomat merupakan tanaman yang mudah
di budidayakan dapat dilakukan di daratan rendah maupun tinggi dan tanah yang
cocok adalah tanah yang gembur , pounus , dan subur . Maka peluang bisnisnya
termasuk besar dan menguntungkan .
C. KLASIFIKASI TANAMAN TOMAT
1. Kingdom :
Plantae
2. Subkingdom :
Tracheobionta
3. Super
Divisi :
Spermatophyta
4. Divisi :
Magnoliophyta
5. Kelas :
Magnoliopsida
6. Sub
Kelas :
Asteridae
7. Ordo :
Solanales
8. Famili :
Solanaceae
9. Genus :
Solanum
10. Spesies :
Solanum lycopersicum L
D. MORFOLOGI TANAMAN TOMAT
1. Akar
Tomat memiliki
akar tunggang yang dapat menembus tanah, sekaligus akar serabut (akar samping)
yang bisa tumbuh menyebar ke segala arah. Sayangnya, kemampuanya menembus
lapisan tanah terbatas, yakni pada kedalaman 30-70 cm. Tomat bisa tumbuh baik
di tanah ynag gempur dan mengikat air.
2. Batang
Batang
berwarna hijau dengan bentuk persegi empat hingga bulat. Sewaktu masih muda
batangnya memilki tekstur yang lunak, tetapi setelah tua menjadi keras. Tinggi
batang tomat bisa mencapai 2-3 meter. Permukaan batangnya ditumbuhi bulu atau
rambut halus. Diantara bulu-bulu halus tersebut terdapat rambut kelenjar yang
dapat mengeluarkan bau khas.
3. Daun
Daun tomat
berbentuk oval dengan panjang 20-30 cm. Tepi daun bergerigi dan membentuk
celah-celah yang menyirip. Diantara daun-daun yang bersirip bedsar teerdapat
sirip kecil dan ada pula yang bersirip besar lagi (bipinnatus). Umumnya, daun
tomat tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang, memiliki warna hijau dan
berbulu.
4. Bunga
Bunga tanaman
tomat tergolong sempurna (hermaprodite), yakni memiliki organ jantan
(benang sari) dan organ betina (kepala putik) pada bunga yang sama. Dengan
demikian, tomat bisa melakukan penyilangan sendiri, sekaligus mampu melakukan
penyerbukan silang dengan bantuan serangga, seperti lebah. Penyerbukan silang
lebih umum terjadi di daerah tropis dibandingkan dengan daerah yang beriklim
sedang.
Ukuran bunga
relatif kecil dengan diameter sekitar 2 cm. Bunga berwarna kuning dan tertsusun
dalam satu rangkaian (dompolan) dengan jumlah 5-10 bunga setiap dompolan,
tergantung pada varietasnya. Dalam satu kuntum bunga terdapat 5-6 helai mahkota
yang berwarna kuning cerah dan berukuran sekitar 1 cm, bertangkai pendek dengan
kepala sari yang panjangnya 5mm.
Kelopak
berjumlah lima buah, berwarna hijau, dan terletak di bagian bawah atau pangkal
bunga. Benang sari berjumlah enam buah, bertangkai pendek dan berkepala sari
yang panjangnya 5 mm, dan berwarna sama dengan mahkota bunga. Pada benang sari
terdapat kantong yang letaknya menjadi satu danmembentuk bumbung yang
mengelilingi tngkai kepala putik. Bunga tomat tumbuh dari cabang yang masih
muda dengan letak menggantung.
Tangkai putik
yang pendek menyebabkan kepala putik terletak berdekatan dengan tabung sari.
Akibatnya, tomat menjadi sulit untuk melakukan penyerbukan silang. Dengan
demikian, persentase menyerbuk sendiri secara alami menjadi sangat tinggi.
Bahkan di daerah beriklim sedang, nilai penyerbukan silang alami mencapai
0,5-4%
5. Buah
Buah tomat
memilki bentuk berbvariasi, mulai bulat lonjong, bulat halus, bulat beralur,
bulat dengan bentuk datar pada ujung atau pangkalnya, hingga bentuk yang tidak
teratur. Bentuk dan ukuran tersebut tergantung varietas. Waktu masih muda
buahnya berwarna hijau muda sampai hijau tua, berbulu, dan memiliki rasa asam,
getir, dan berbau tidak enak karna mengandung lycopersicin.
Namun
demikian, setelah tua buahnya menjadi sedikit kuning, merah cerah atau gelap,
merah kekuningan, kining atau merah kehitaman, dan rasanyapun menjadi enak,
karna semakin matang kandungan licopersicinya semakin menghilang. Bagian dalam
buah memilki ruang yang dipenuhi biji. Jumlah ruang bervariasi, mulai dari dua
ruang, seperti varietas pyriforme, hingga lebih dari dua ruang. Idealnya, buah
memilki tiga ruang. Dengan kondisi ini, buah akan lebih tahan (tidak mudah
gepeng), meski ditempatkan pada posisi yang tidak baik ketika penanganan
pascapanen.
Ukuran buah
juga bervariasi, tergantung pada varietas. Varietas cherry misalnya, hanya
memiliki diameter buah 2 cm, sementara varietas lainya bisa mencapai 15 cm.
Karana itu, berat tokmat pun bervariasi, mulai dari 8 gram sampai 180
gram.
6. Biji
Biji tomat
berbentuk pipih, berbulu dan berwarna putih, putih kekuningan atau coklat muda.
Panjangnya 3-5 mm dan lebar 2-4 mm. Biji saling melekat, dan diselimuti daging
buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Jumlah biji setiap
buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji
per buah. Umumnya, biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman. Biji mulai
tumbuh setelah ditanam 5-10 hari.
Sementara itu,
berdasarkan tipe pertumbuhan atau ketinggian pohonya, tanaman tomat dibedakan
menjadi tiga jenis.
Tipe
indeterminate, yakni tanaman tomat yang pertumbuhanya tidak di akhiri dengan
tumbuhnya bunga dan buah. Umur panenya relatif lama dan pertumbuhan batangnya
relatif lambat. Ketinggian pohonya mencapai 160 cm hingga 2 meter. Meski bisa
tumbuh tinggi, umurnya hanya 4 bulan.
Tipe
determinate, yakni tanaman tomat yang pertumbuhanya diakhiri dengan tumbuhnya
rangkaian bunga atau buah, sehingga batang tanaman tidak bisa tumbuh tinggi.
Ketinggian pohonya hanya 50-80 cm. Umur panenya relatif pendek dan pertumbuhan
batangnya cepat. Agar tnaman bisa tumbuh lebih tinggi, disarankan untuk tidak
memotong tunas yang tumbuh pada ketiak daun terlalu dini.
Tipe semi inderteminate
atau intermediate, yakni tanaman tomat ini merupakan persilangan tomat jenis
anderteninate dan determinate. Dengan demikian, tomat ini bisa menghasilkan
tomat varietas hibrida yang mempunyai sifat kedua tomat tersebut.
E. VAGETAS
/ JENIS - JENIS TANAMAN TOMAT
Ø Tomat Plum
Sesuai dengan namanya, penampilan tomat ini mirip buah plum. Bentuknya bulat lonjong, dagingnya banyak sekali mengandung air dan memiliki permukaan kulit yang tipis.
Tomat plum umumnya dipakai untuk tumisan dan masakan yang membutuhkan waktu memasak yang relatif lama seperti membuat saos tomat dan diolah sebagai jus tomat.
Sesuai dengan namanya, penampilan tomat ini mirip buah plum. Bentuknya bulat lonjong, dagingnya banyak sekali mengandung air dan memiliki permukaan kulit yang tipis.
Tomat plum umumnya dipakai untuk tumisan dan masakan yang membutuhkan waktu memasak yang relatif lama seperti membuat saos tomat dan diolah sebagai jus tomat.
1. Tomat
Beef
Tomat beef ini memiliki bentuk yang paling besar jika
dibandingkan dengan jenis lainnya. Karena ukurannya yang besar tomat jenis ini
sering kali digunakan untuk membuat sandwich atau hamburger. Tapi tidak jarang
juga para chef menggunakannya untuk bahan tumisan atau masakan lain yang
memerlukan tomat dalam ukuran besar.
2. Tomat
Ceri
Tomat ini bentuknya kecil agak lonjong. Ketika masih muda
warnanya hijau pucat dan ketika sudah masak warnanya berubah menjadi orange ke
merahan. Rasanya dagingnya cukup manis, dan mengandung juice yang cukup banyak.
Umumnya digunakan sebagai pelengkap salad atau dimakan dalam keadaan segar.
Umumnya digunakan sebagai pelengkap salad atau dimakan dalam keadaan segar.
3. Tomat
Hijau
Sesuai dengan namanya, tomat ini berwarna hijau,
teksturnya agak keras karena memiliki kandungan air yang sedikit. Sebenarnya
tomat hijau adalah tomat yang dipanen sebelum masak.
Biasanya digunakan sebagai bahan tumisan karena rasanya yang cenderung segar.
Biasanya digunakan sebagai bahan tumisan karena rasanya yang cenderung segar.
4. Tomat
Pear
Jens tomat ini memang mirip dengan buah pear (seperti air
mata yang jatuh) hanya saja bentuknya jauh lebih kecil dari buah Pear. Memiliki
warna beraneka ragam, mulai dari merah, orange, dan kuning dan rasanya cukup
manis.
Umumnya dikonsumsi langsung atau ditambahkan sebagai bahan pelengkap salad. Tomat jenis ini kurang populer di Indonesia.
Umumnya dikonsumsi langsung atau ditambahkan sebagai bahan pelengkap salad. Tomat jenis ini kurang populer di Indonesia.
5. Tomat
Anggur
Tomat Anggur merupakan varian tomat yang paling kecil
diantara lainnya. Berbeda dengan tomat ceri yang cenderung lebih lonjong,
bentuk tomat anggur cenderung lebih bulat dan lebih kecil.
Karena rasanya yang cukup manis, tomat anggur sering kali dikonsumsi secara langsung ataupun digunakan sebagai salad. Sering kali ketika di jual warnanya kuning dan merah. Tomat jenis ini juga jarang dijumpai di Indonesia.
Karena rasanya yang cukup manis, tomat anggur sering kali dikonsumsi secara langsung ataupun digunakan sebagai salad. Sering kali ketika di jual warnanya kuning dan merah. Tomat jenis ini juga jarang dijumpai di Indonesia.
F. SYARAT TUMBUH TANAMAN TOMAT
1. Tanaman
tomat adalah salah satu tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat, baik
dataran rendah atau dataran tinggi. Kendati demikian, tomat tidak
menyukai daerah yang bertanah basah dengan curah hujan yang terlalu tinggi. Hal
ini karena tomat sangat rentan terhadap berbagai serangan penyakit yang umumnya
disebabkan oleh cendawan, seperti cendawan Phythoptora infestans dan
sejenisnya.
2. Tomat
tidak dianjurkan ditanam pada tanah yang tergenang atau becek, karena pada
keadaan demikian akar tanaman tomat akan rentan membusuk dan tidak memiliki
kemampuan untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Untuk pertumbuhan
optimal, tanaman tomat menghendaki tanah yang memiliki aerasi dan draenase yang
baik, derajat keasaman 5 sd 6, sedikit mengandung pasir, mengandung banyak
humus, dan untuk tomat genjah struktur tanah liat berpasir akan lebih baik.
3. Untuk
produksi optimal, tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari,
namun sinar yang terlalu terik dengan suhu yang terlalu tinggi juga cenderung
tidak disukai oleh tomat. Tanaman yang memiliki nama botani Solanum
lycopersicum L. ini tidak menyukai hujan yang terlalu lebat, daerah yang
terlalu berawan, angin kering, dan udara panas.
4. Suhu
optimum untuk pertumbuhan tomat adalah 23 derajat Celcius pada siang hari dan
17 derajat Celcius pada malam hari. Suhu yang terlalu tinggi serta diikuti
dengan kelembaban relatif tinggi dapat memicu berkembangnya penyakit deaun,
sedangkan kelembaban relatif yang rendah akan dapat menhambat proses
pembentukan bunga dan buah.
5. Pembentukan
buah sangat dipengaruhi oleh suhu malam hari. pengalaman di beberapa negara
membuktikan bahwa suhu malam yang terlalu tinggi menyebabkan tanaman tomat
tidak mempu melakukan pembentukan bunga sama sekali. Sedangkan pada suhu yang
terlalu rendah, yakni di bawah 10 derajat Celcius, tepung sari akan mati dan
tidak banyak yang dapat melakukan pernyerbukan.
G. TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TOMAT
1. Persemaiaan Benih tomat
Benih
tomat martha harus disemai dulu sebelum ditanam. Persemaian dilakukan didalam
kotak pesemaian (tray), media persemaian adalah campuran
tanah, arang sekam, dan pupuk kandang kuda dengan perbandingan 1:1:1. Benih
ditanamkan kedalam kotak pesemaian (tray), benih dipelihara hingga umur
25-30 hari setelah semai.. Beberapa persyaratan cara pelaksanaan
pesemaian yang baik adalah :
a. Yang
disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat kalau langsung ditanam di
tempat yang tetap
b. Tempat
menyemai berupa bedengan khusus, diberi atap peneduh
untuk mencegah curahan hujan jangan sampai merusak benih
yang masih lemah
c. Tempat
pesemaian harus aman dari gangguan binatang
d. Penyiraman
dilakukan dengan menggunakan Hand Sprayer.
e. Sebaiknya
tanaman baru dipindahkan ke tempat penanamannya di lapang setelah cukup kuat
f. Ada
baiknya apabila bibit terlebih dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu saat
ditanam di tempat penanamannya.
g. Pengolahan
tanah Pengolahan tanah untuk tanaman tomat adalah meliputi pembersihan lahan
pembajakan atau pencangkulan dan pembuatan bedengan.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dengan tujuan
h. Akar
bagian tanaman yang ada dalam tanah dapat tumbuh lebih sempurna.
i. Rumput
liar dapat dikendalikan tumbuhnya.
j. Peredaran
udara lebih mudah dan luas, sehingga menyebabkan zat-zat makanan di dalam tanah
dapat lebih sempurna
k. Air
yang berlebihan dapatb mudah meresap atau menguap.
l. Akar-akar
tanaman dapat menembus tanah lebih mudah dan dalam.(Kanisius 1992).
2. Pemupukan Organik dan Non
Organik.
Pemberian
pupuk kandang diberikan dengan cara diratakan diatas tanah bedengan. Pupuk
kandang selain dapat memperbaiki sifat biologis tanah juga dapat memperbaiki
sifat kimia dan fisik tanah, pupuk kandang juga perlu diberikan pada tanaman
sayuran yang banyak mengkonsumsi nitrogen sehingga nitrogen sangat menentukan
kuantita dikonsumsi pada fase vegetatif . Pemberian pupuk Organik SP 36, ZA,
Kcl dengan perbandingan 1:1:½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, cara
pemupukan dengan meratakan diatas bedengan dengan jarak per 1 m dan diberikan 100
g.
3. Penanaman
Apabila lahan
sudah siap, maka bibit dapat segera ditanam. Yang perlu diperhatikan dalam
penanaman adalah waktu tanam dan jarak tanam.
Waktu tanam
berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim penghujan,
sedangkan Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman dan tingkat
kesuburan tanahnya. Mengatur jarak tanam berarti memberi ruang lingkup hidup
yang sama/merata bagi setiap tanaman. Dengan mengatur jarak tanam
ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang teratur sehingga mudah dalam
melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya.
Bibit yang
sudah siap tanam dicabut dipersemaian beserta akarnya jika bibit berasal dari
persemaian plastik atau tray 25-30 hari setelah semai bibit langsung
ditanam pada lubang tanam dengan jarak 70x60 cm, Sewaktu penanaman bibit
diusahakan tanaman tomat tidak menyentuh tanah, agar tanaman tidak membusuk dan
terkena penyakit akibat kotoran disebabkan oleh tanah, saat yang paling tepat
untuk penanaman tomat adalah 2-4 minggu sebelum hujan terakhir. Penanaman
dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi pada
lahan yang ditanami.
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman
tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman tomat, sayuran
daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu
diketahui bahwa maksud penyiraman adalah :
1) Menggantikan
air yang sudah banyak menguap pada siang hari;
2) Mengembalikan
kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari;
3) Penambahan
terhadap tanaman yang kekurangan air.
Penyiraman
hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan diusahakan tidak atau jangan sampai
mengenai daun karena tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus.
Penyiraman yang dilakukan penyusun menggunakan alat berupa selang dan dilakukan
pada sore hari dengan tujuan mengurangi penguapan.
5. Penyulaman
Bibit tomat
yang baru ditanam, baik melalui persemaian maupun langsung ditanam tidak
semuanya dapat tumbuh dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya
pasti ada yang mati salah satu cara mengatasinya adalah melakukan penyulaman,
caranya saat tomat berumur 7–14 hari setelah tanaman lakukan penggantian bibit
yang mati dengan bibit yang baru dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang
ditanam dengan selang waktu 7–14 hari dari awal penyemaian. Jika dalam 3 mingu
setelah tanam masih ditemukan bibit yang mati tidak perlu lagi dilakukan
penyulaman, sebab penyulaman pada umur lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan
tanaman yang pertumbuhan dan umur panennya tidak seragam sehingga akan
menyulitkan penanaman
6. Penyiangan/Pembumbunan
Penyiangan
harus dilakukan manakala tampak bahwa telah tumbuh gulma yang mengganggu
pertumbuhan tanaman. Biasanya pelaksanaan penyiangan dibarengi dengan
pembumbunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali
atau sesuai dengan kondisi lapang. penyiangan dilakukan dengan cara dicabut
menggunakan tangan dan yang sulit dicabut menggunakan cangkul atau kored.
7. Pemupukan
Pupuk biasanya
diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Dapat diberikan pada tanah
atau lewat daun atau bagian tanaman lain. Sebagai pupuk dasar bisa digunakan
pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan berupa pupuk NPK yang diberikan 2 - 3
kali selama pertumbuhannya dengan cara ditugal kan pada setiap tanaman. NPK
15-15-15 sebanyak dosis 2 gram/tanaman.
8. Pemangkasan
Tanaman yang
berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan ini dimaksudkan
antara lain untuk membentuk pohon, mengurangi daun, mempercepat pembuahan,
meremajakan tanaman, dan lain-lain.
Tujuan
membentuk pohon adalah agar dapat berbunga atau berproduksi lebih banya.
Pengurangan daun dimaksudkan untuk mendapatkan hasil assimilasi bersih yang
optimum. Dengan pemangkasan juga dimungkinkan mempercepat proses pembuahan.
Tetapi adakalanya pemangkasan dilakukan untuk peremajaan tanaman
(rejuvenilisasi).
Secara umum
pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang/ranting yang tumbuhnya tidak
tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena
penyakit. Pemangkasan yang penulis lakukan setiap seminggu sekali selama
pertumbuhannya, tiap pohon hanya ditinggalkan sua cabang dan masing-masing
cabang dibiarkan tumbuh masing-masing tiga tandan, dan buah yang dibiarkan
masing-masing tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan buah
yang besar.
9. Pengikatan
Pengikatan
pohon dimaksudkan untuk menghindari tanaman tomat roboh pada saat berbuah dan
supaya tanaman tomat tersebut dapat tumbuh tegak.
10. Pengendalian hama dan
penyakit
a. Hama
1) Ulat
buah
Ulat ini menyerang tomat yang masih muda
sehingga buah sudah tua tampak berlubang–lubang dan biasanya busuk karena
infeksi, ulat ini dapat dibrantas denagn inteksida.
2) Nematoda
Cacing ini
menyebabkan akar–akar tomat berbintil–bintil, biasanya hanya timbul pada
tanah–tanah ringan yang terlalu asam. Pemberantasan dengan
nematisida.
3) Lalat
buah
Lalat ini umumnya menyerang dengan cara
menyuntikan telur–telurnya kedalam kulit buah tomat, dan telur tersebut akan
menjadi larva yang menggerogoti buah tomat dari dalam sehinga buah
tersebut menjadi busuk dan rontok. Lalat buah dapat
dikendalikan dengan cara menyemprotkan inteksida sistemik sejak buah
berumur 1 minggu.
4) Kutu
putih
Kutu putih menyerang tomat dengan cara
menghisap cairan daun. Hama ini juga mambawa penyakit embun jelaga. Akibatnya
daun menjadi keriting dan bunga/buah mengalami kerontokan pemberontakan gunakan
insektisida.
b. Penyakit
1) Blossom
and Root (busuk ujung buah)
Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih
muda maupun yang sudah tua. Penyakit disebabkan
oleh kekurangan unsur hara mikro Ca \[kalsium]. Pembarantasnya
dengan penyebaran kapur dolomit.pemupukan yang berimbangan pengairan
rata penyemprotan CaCl2 pada seluruh permukaan daun dengan
frekuensi 5–7 hari sekali sebanyak 0,1%.
2) Layu
furasium
Biasanya menyerang buah tomat baik
yang masih muda di dataran tinggi yang memiliki kelembaban tinggi
dimusim hujan. Langkah yang dapat mencegah serangan penyakit layu
furasium,sebagai berikut:
a) Lakukan
pemupukan yang berimbang
b) Pilih
dan tanam bibit yang tahan terhadap segala penyakit
c) Pilih
lokasi penanaman yang berdrainse cukup baik.
d) Pilih
daerah yang bersikulasi udara lancar
e) Pilih
lokasi penanaman yang mendapatkan sinar matahari penuh .
f) Pilih
tanaman yang masih sehat .
g) Rendam
bibit ke dalam larutan benomil 0,1% sebelum penanaman.
3) Bacterial
will (layu bakteri )
Biasanya menyerang tanaman tomat yang tumbuh
didaerah dataran rendah dengan suhu dan kelembaban yang tinggi
penyakit ini disebabkan oleh bakteri psedomonas penyakit ini dapat dikendalikan
dengan memakai Agrep 20 wp atau agromicin 15/1,5 wp .
4) Penyakit
busuk buah
Biasanya disebabkan oleh cendawan
Collectroticum SP. Cegah serangan penyakit ini dengan cara pemangkasan yang
teratur, menjaga kelembaban kebun, dan menjaga saniatasi tanah. Penyakit ini
dapat dicegah dan diberantas dengan menggunakan bubur Bordeaux 1-3%,
alcohol 50WP, Prekiur N, prukit PR 10/56 WP, ridomil dan antracol.
H. PANEN DAN PASCA PANEN
Panen buah
tomat di panen pertama kali pada umur 90 hari sejak pindah tanam.
Lalu selama 3–5 hari sekali sampai buah habis, buah tomat yang
akan dipasarkan dalam jarak jauh sebaiknya dipanen pada tingkat kemasan
75%, ketika buah marih hijau atau kira–kira 5– hari lagi
menjadi merah, sedangkan untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni ketika
buah berwarna kuning kemerah – merahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kandungan nilai gizi pada tomat yaitu :
Karoten,Thiamin ,Ribflavin,Asam Askorbut,Protein,Karbohidrat,Lemak,Kalsium,Fosfor,Zat
Besi
Vagetas tomat terdiri dari : tomat plum,
tomat ceri , tomat beef , tomat hijau, tomat anggur, dan tomat pear
Teknik budidaya tanaman tomat
1.
Persemaian
Buah Tomat
2.
Pemupukan
Organik & Non Organik
3.
Penanaman
4.
Pemeliharaan
5.
Penyulaman
6.
Penyinaran /
Pertumbuhan
7.
Pemupukan
8.
Pemangkasan
9.
Pengikatan
10.
Pengendalian
hama dan Penyakit
B. Saran
1.
Saya selaku
penulis mengharapkan saran beserta kritik yang mengandung sifat membangun dari
para pembaca.
2.
Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca.
.
Alhamdulillah jadi tambah pengetahuan nih. Tapi sayang, ga ada contoh gambar yah.
ReplyDeletePadahal, gambar penting juga untuk ilustrasi.
Salam dari saya
sparklepush.com | Blog Hobi, Motivasi dan Kesehatan dan jalan-jalan
Saya di sini untuk berkongsi kesaksian saya tentang apa yang dilakukan syarikat pinjaman yang dipercayai untuk saya. Nama saya Nikita Tanya, dari Rusia dan saya ibu yang cantik dari 3 kanak-kanak saya kehilangan dana saya untuk mendapatkan pinjaman yang sangat sukar untuk saya dan anak-anak saya, saya pergi ke talian untuk mencari bantuan pinjaman semua harapan adalah hilang sehingga satu hari yang setia ketika saya bertemu kawan saya yang baru-baru ini memperoleh pinjaman dari Perkhidmatan Pendanaan Le_Meridian Dia memperkenalkan saya kepada syarikat pinjaman yang jujur ini yang membantu saya mendapat pinjaman dalam masa 5 hari kerja, saya akan berterima kasih untuk selama-lamanya kepada Bapak Benjamin, kerana membantu saya kembali berjalan kaki. Anda boleh menghubungi Encik Benjamin melalui e-mel: lfdsloans@lemeridianfds.com, mereka tidak tahu saya melakukan ini untuk mereka, tetapi saya hanya perlu melakukannya kerana ramai orang di luar sana yang memerlukan bantuan pinjaman sila datang ke syarikat ini dan selamatkan. Watsats: (+ 1 989-394-3740)
ReplyDelete